Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberangkatan Lion Air Tertunda-tunda, Penumpang Kecewa

Kompas.com - 14/11/2012, 20:52 WIB
Frans Sarong

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Sekitar 200 calon penumpang pesawat Lion Air untuk penerbangan Surabaya-Palu/Balikpapan dan Surabaya-Kupang, Rabu (14/11/2012) malam, kecewa karena lagi-lagi menghadapi keberangkatan yang tidak tepat waktu. Penerbangan Surabaya-Palu/Balikpapan dijadwalkan pada pukul 17.45 WIB.

Setelah lebih dari sejam para penumpang menunggu di ruang keberangkatan, petugas mengumumkan penundaan hingga pukul 19.45, yang berarti mengalami penundaan dua jam. Pengumuman itu langsung disambut gemuruh umpatan kekecewaan para penumpang.

Beberapa saat kemudian, muncul kembali pengumuman penundaan keberangkatan Surabaya-Kupang dari jadwal pada pukul 19.00 ke 19.30.

"Pelayanan Lion Air selalu memang mengecewakan. Waktu penerbangan sering tertunda-tunda," ungkap Pri, calon penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan JT 368 tujuan Balikpapan. Penumpang lainnya mengisahkan pengalamannya dengan Lion Air dari Denpasar ke Surabaya, Senin (12/11/2012) petang lalu.

Setelah mengalami penundaan hampir sejam, sejumlah penumpang nyaris tertinggal akibat panggilan yang tak jelas untuk naik pesawat. Tiketnya dari Lion Air, tetapi penerbangan menggunakan pesawat Wings Air.

"Saya hampir tertinggal karena tak jelas panggilan naik pesawatnya. Untung saja bertanya ke petugas. Ternyata, pesawat sudah siap-siap berangkat. Saya diminta cepat-cepat," kesalnya. "Lion Air memang jagonya untuk urusan keberangkatan yang tidak tepat waktu," tambah penumpang lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com